Rabu, 03 Desember 2008

10 SISWA KELAS X RPL DENGAN NILAI FISIKA TERTINGGI ULANGAN UMUM AKHIR SEMESTER GANJIL 2008/2009

Selasa (2/12), Rasa lelah setelah beraktivitas seharian tak mengurangi rasa penasaran saya untuk segera mengoreksi hasil ulangan umum akhir semester untuk mata pelajaran fisika, khususnya kelas X kompetensi keahlian rekayasa perangkat lunak (RPL) SMK Negeri 24 Jakarta. Rasa penasaran yang muncul setelah selesainya pelaksanaan ulangan umum untuk mata pelajaran fisika senin lalu terjawab sebagian. Perasaan kurang puas dan penuh tanda Tanya memenuhi kepala saya. Kenapa nilai murid-murid saya cuma segini? Apakah saya kurang efektif dalam mengajar hingga mereka menjadi kurang paham? Materi ujiannya terlalu banyak? Konsidi sekolah yang sedang kurang kondusif karena renovasi atap? Atau memang soalnya terlampau sulit? Hal itu belum terjawab. Semoga segera terjwab sehingga kualitas pembelajaran di SMK Negeri 24 Jakarta, khususnya fisika dapat terus ditingkatkan.

Berikut ini adalah daftar nama-nama siswa yang memperloleh nilai ulangan umum murni tertinggi pada mata pelajaran fisika kelas X kompetensi keahlian rekayasa perangkat lunak SMK Negeri 24 Jakarta

  1. SURYADI ISMAIL (X RPL 1) Nilai 83
  2. NURMALITA SARI (X RPL 1) Nilai 78
  3. RATIH ISTIQOMAH (X RPL 1) Nilai76
  4. M. WILDAN FAHRI (X RPL 2) Nilai 74
  5. ANNISA MUHARAMI (X RPL 1) Nilai 72
  6. ANDRIAS (X RPL 1) Nilai 71
  7. M. AHSIN FAHMI (X RPL 2) Nilai 69
  8. RANDI ANDRIANSYAH (X RPL 1) Nilai 67
  9. HERLAMBANG EKO P (X RPL 1) Niali 65
  10. FITRIAN PERDANA (X RPL 2)Nilai 64

    Selamat atas prestasi yang telah diraih. Bersyukurlah kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah ilmu yang telah diberikan kepada kita. Jangan pernah sombong. Amalkan ilmu yang kita miliki demi kemaslahatan manusia di dunia.

Hidup untuk berdedikasi dan berkontribusi

untuk Allah dan Peradaban Manusia

Nilai Ulangan Umum Murni Fisika Kelas XI Rekayasa Perangkat Lunak SMK Negeri 24 Jakarta Semester Ganjil 2008/2009

Rabu (3/12). Akhirnya selesai juga menyoreksi hasil ulangan umum mata pelajaran fisika untuk kelas XI. berikut ini hasilnya (hanya ditampilkan nama-nama yang mendapatkan nilai 60 ke atas). Siswa yang namanya tidak tercantum harap segera menemui Bapak Teguh Priyanto untuk mengikuti ujian remedial.

  1. Yudi Prasetyo 88
  2. Adityo 76
  3. M. Zulfikar 72
  4. Novri Yeni 72
  5. Achmad Zaki 72
  6. Murtala 68
  7. Surahma Jaya 68
  8. Noer Achmad 68
  9. Anis Anggraeni 68
  10. Wahyu Umar S 68
  11. Nurlaela 64
  12. Anisa Hadiprayitna 64
  13. Herlambang P.W. 64
  14. Alvito RSA 64
  15. Hafizh Abdurrahman 60
  16. Eva Octaviana 60
  17. Nurjanah Isnaeni 60

Mari tingkatkan semangat kita untuk terus belajar dimanapun, kapanpun, kepada siapapun dan dalam kondisi bagaimana pun.

Hidup untuk berdedikasi dan berkontribusi

untuk Allah dan Peradaban Manusia

Senin, 01 Desember 2008

Dari Manakah Asal Kehidupan di Bumi?


Bagaimana kehidupan di Bumi bisa muncul? Apakah sup organik di Bumi saja yang menjadi benih kehidupan itu? Ataukah bahan lainnya seperti asam amino dihantarkan ke Bumi oleh tabrakan meteorit besar-besaran di masa lalu?

Sup organik yang menjadi benih kehidupan di Bumi sepertinya tidak sendirian tapi mendapat bantuan dari luar angkasa. Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Carniege Institution menunjukan adanya konsentrasi tinggi dari asam amino pada dua meteorit yakni 10 kali lebih tinggi dari penelitian sebelumnya untuk meteorit sejenis. Hasil ini menunjukan Tata Surya dini jauh lebih kaya akan materi organik yang bisa membentuk kehidupan dan bisa jadi batuan dari luar angkasa yang jatuh ke Bumi inilah yang menjadi kaldu bagi tumbuhnya kehidupan di Bumi.

Penelitian yang dilakukan oleh Marilyn Fogel dari Carnegie’s Geophysical Laboratory dan Conel Alexander dari Department of Terrestrial Magnetism with Zita Martins of Imperial College London beserta dua koleganya ini akan dipublikasikan di Meteoritics and Planetary Science.

Asam amino merupakan molekul organik yang membentuk tulang belakang protein yang kemudian membentuk berbagai macam struktur dan mengendalikan berbagai reaksi kimia didalamnya termasuk sel kehidupan. Produksi dari protein dipercaya sebagai salah satu langkah awal yang menyusun komponen-komponen penting dalam kehidupan. Para peneliti juga memperkirakan asam amino bisa terbentuk pada beberapa kondisi di awal Bumi, namun keberadaan senyawa-senyawa tersebut pada meteorit -meteorit tertentu justru membawa kita pada kemungkinan lain, yakni ruang angkasa sebagai sumber dari asam amino tersebut. Meteorit yang digunakan dalam penelitian ini diambil di Antartika pada tahun 1992 dan 1995.

Dalam studi asam amino ini, diambil contoh dari 3 meteorit untuk tipe yang jarang yakni CR chondrite, yang diperkirakan mengandung materi organik tertua dan juga paling primitif di meteorit. CR chondrites merupakan meteorit yang memang sudah ada semenjak awal pembentukan Tata Surya. Nah, pada fasa awal sejarah, meteorit ini merupakan bagian dari sebuah objek yang besar yang menjadi induknya, mungkin asteroid yang kemudian terserak akibat tabrakan.

Analisis pada ketiga meteorit ini, satu diantaranya menunjukan kelimpahan asam amino yang rendah sementara 2 meteorit lainnya justru memiliki kandungan asam amino yang sangat tinggi yang pernah ditemukan pada meteorit purba yakni sekitar 180 - 249 ppm (parts per million). Penelitian yang pernah dilakukan pada meteorit primitif lainnya menunjukan secara umum konsentrasi asam amino hanyalah 15 ppm atau kurnag dari itu. Di sisi lain. molekul organik dari sumber exra-terrestrial biasanya memiliki perbandingan isotop karbon yang berbeda dari sumber biologi di Bumi. Dengan demikian para ilmuwan akan bisa memisahkan faktor kontaminasi dari hasil yang mereka dapatkan.

Asam amino pada kedua meteorit yang diteliti tersebut diperkirakan terbentuk dalam objek induknya sebelum terpecah akibat tabrakan. Sebagai contoh, amonia dan bahan kimia perintis dari nebula Matahari atau juga medium antar bintang bisa saja telah tercampur dengan air sehingga membentuk asam amino. Setelah terpecah, sebagian pecahannya sepertinya menghujani Bumi dan planet kebumian lainnya. Komponen-komponen perintis ini juga diperkirakan ada pada objek primitif lainnya seperti komet, yang juga menghujani material-nya ke Bumi di masa lalu.

Sumber : Carnegie Institution for Science